Putri Ariani, gadis bertalenta yang membuat geger bangsa Indonesia dalam ajang America’s Got Talent menjadi perbincangan warga Indonesia. Prestasinya yang mendapatkan Golden Buzzer dari salah seorang juri Simon Cowwel, membuat tidak hanya Putri Ariani dan keluarganya bangga. Namun juga seluruh masyarakat Indonesia. Eforia kebanggaan ini terasa hingga ke daerah-daerah yang diakui sebagai kampung halaman putri, sebut saja masyarakat Riau yang mengklaim Putri adalah anak jati Melayu Kampar, salah satu kabupaten di Riau. Bahkan Pj Bupati Kampar Muhammad Firdaus, dalam portal resmi pemerintah Kampar www.mediacetre.kamparkab.go.id menyatakan rasa bangga masyarakat Kampar terhadap Putri Ariani, yang dinilai telah mengharumkan, tidak hanya nama Indonesia namun juga Kabupaten Kampar.
Rasa bangga ini juga disampaikan Netizen dari daerah yang sama dalam media sosial dalam seminggu belakangan ini. Dan itu ada juga yang protes yang menyatakan bahwa Putri Ariani adalah Puteri Jogjakarta, karena berasal dari Bantul. Apalagi keberangkatan Putri ke Amerika bertolak dari Jokjakarta bukan dari propinsi Riau. Menanggapi hal Putri Ariani ketika berbincang dengan Dahlan Iskan, dalam disway menyatakan tidak mempersoalkan hal itu. Saat ditanya Dahlan, Putri lebih merasa sebagai anak Melayu atau Jawa?, dengan tegas Putri menjawabb “saya anak Indonesia”.
Jawaban yang tepat dan menohok sebenarnya, dimana sudah suatu budaya dan kebiasaan mengklaim pencapaian orang lain sebagai pencapaian daerah, sepertinya sudah mandarah-daging. Namun jarang sekali yang memberikan dukungan dari awal. Lalu dari daerah manakah sebenarnya Putri berasal?
Putri Ariani memang memiliki dua daerah asal, yaitu Jokjakarta dan Kampar Riau. Ibunya Reni Alfianty, adalah putri dari H sofyan yang merupakan pengusaha Rumah Makan Tapak Lapan, di Kota Bangkinang, Ibu Kota Kabupaten Kampar. Sedangkan ayahnya Ismawan, adalah kelahiran Jokjakarta. Tamatan dari Universitas Islam Indonesia. Di Kota Jokjakarta ini mereka bertemu dan saling jatuh cinta, selanjutnya membina rumah tangga.
Putri lahir di Kota Bangkinang, Ibu Kota Kabupaten Kampar Riau pada 31 Desember 2005. Menamatkan Pendidikan dasarnya di Riau. Menyadari kondisi anaknya yang berbeda dengan anak lain, Ismawan memilih meninggalkan kariernya, dan fokus bagaimana mengurus Putri. Mereka kembali ke Jokjakarta dan membuka Rumah Makan Melayu di sana.
Di Kota Jokjakarta inilah Putri putri tinggal, saat ini Putrii bersekolah di SMKN Jokjakarta dan bercita-cita untuk melanjutkan pendidikannya ke Amerika, yaitu The Julliard School di New York. Di sekolah ini Putri mendalami pelajaran bermusik dan bersama sang Ayah mengembangkan bakatnya dengan mengikuti berbagai kompetisi. Dan memang dimulai dari Kota Jokjakarta.
“Namun bagi saya, tidak pernah mempersoalkan daerah, karena saya merasa sebagai anak Indonesia “.