Pekanbaru: Sebagai bentuk dukungan kepada Balon (bakal calon) Wali Kota Pekanbaru Ida Yulita Susanti , masyarakat Kampar di Pekanbaru memberikan gelar kehormatan “Siompu Kampar Pekanbaru. Gelar ini diberikan bukan hanya karena Ida akan mencalonkan diri sebagai calon pemimpin Pekanbaru, namun juga Ida dinilai sudah layak mendapatkan gelar tersebut.
” Pemberian gelar kehormatan adat itu mempunyai syarat “Godang, Bosau, Botuah”, artinya sosok yang akan diberikan gelar itu adalah sosok yang mempunyai jabatan atau kekuasaan, punya kelebihan dan besar dalam pengabdian ” ujar Suhaili Datuk Bandaro Mudo salah seorang pemuka adat Kampar di Pekanbaru (13-09-24)
Suhaili menyampaikan hal ini usai rapat pembentukan panitia penabalan gelar kehormatan tersebut, dalam kepanitiaan ini Suhaili merupakan penanggung jawab acara tersebut.
Ida Yulita merupakan sosok perempuan yang sudah menunjukkan prestasi sebagai perempuan Kampar, salah satunya adalah sebagai anggota DPRD dua periode dari Fraksi Golkar, artinya secara politik Ida sudah menunjukkan “Godangnya “.
Suhaili Datuok Mudo menyebutkan, sesuai dengan petunjuk adat, maka acara ini akan dilaksanakan selama tiga hari. Rencananya pada 19-21 September ini. Dan, direncanakan penobatan ini akan disesuaikan dengan tata cara penabalan gelar kehormatan seharusnya, seperti membunyikan Lelo (meriam adat) memasang Ulau-ulau (umbul umbul kebesaran), menyembelih seekor kerbau “Itu istilahnya diserakkan ke bumi, dibendangkan ka langit ” jelasnya.
Dengan adanya pemberian gelar kehormatan ini, maka Ida akan menjadi sosok pengayom bagi perempuan Kampar.
Seperti diketahui, “Siompu” adalah sebutan adat Kampar untuk perempuan dalam sistim perangkat persukuan yang ada di Adat Kampar. . Dalam tatanan adat istiadat Kampar, Siompu adalah yang tertinggi. Bahkan Datuk-datuk Adat di Kampar, saat penabalan gelar adat akan dipakaikan “detau” atau peci kebesaran adat oleh Siompu di persukuan Kenegerian masing-masing.
Rapat kemarin, juga dihadiri utusan beberapa tokoh Kampar di Pekanbaru. Antara lain, tokoh dari Rumbio di Pekanbaru, Airtiris, Kampa, Bangkinang dan sejumlah tokoh perempuan Kampar di Pekanbaru (bin)