*Melalui Dinas Perpustakaan dan arsip Daerah
Bangkinang (rina.com) : sejarah masa lalu bisa dipelajari dari artefak dan peninggalan sejarah, termasuk tulisan dan buku buku yang ada, yang ditulis oleh sejarawan pada masa tersebut. Namun dengan dinamika dan perubahan suatu daerah dan bangsa, banyak sejarah dan catatan tersebut yang hilang atau berada di tempat lain, termasuk sejarah tentang Kampar.
“Maka kita perlu mengumpulkan kembali catatan sejarah, bukti bukti tertulis tentang daerah Kampar, sehingga bisa kita mempelajari tentang Kampar dan bagaimana keberadaannya pada masa lalu ” jelas Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Yuli Usman S.Ag M. Ag saat membuka kegiatan Sosialisasi Identifikasi Naskah Kuno di Aula Kantor Perpustakaan Dan Arsip Kampar di Bangkinang selasa, (24-09-25).
Sosialisasi dengan tema: meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyimpanan, perawatan, pelestarian dan pendaftaran Naskah kuno Yuli Usman berharap masyarakat mempunyai proaktif untuk menyimpan dengan baik naskah naskah sejarah yang mereka miliki, dan bisa mendaftarkan ke Perpustakaan Kampar untuk didaftarkan ke Perpustakaan Nasional untuk di teliti.
“Maka kami sangat berharap masyarakat mau ikut serta dalam menjaga dan mendaftarkan naskah kuno ini ” jelasnya.
Yuli Usman juga berharap dengan kegiatan sosialisasi naskah kuno ini masyarakat dapat teredukasi, berapa pentingnya melakukan pemeliharaan terhadap naskah kuno. Selain itu naskah kuno ini juga menjadi sumber informasi ilmu pengetahuan yang dapat diwariskan turun temurun.

Sementara itu ketua Panitia Sosialisasi yang juga kabid Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan Riska Jonita Eka Putri S. STP. M.Si menjelaskan, Kampar sampai saat ini walaupun belum banyak memiliki naskah kuno namun sudah ada, seperti Mushaf Al Quran atau Mushaf Kampar yang sudah didaftarkan ke Perpustakaan Nasional.
“Dan bisa jadi masih ada naskah naskh kuno lainnya yang belum kita ketahui dan kita temuii saat ini, ke depan akan kita cari bersama dengan peran serta para penggiat sejarah tokoh adat dan masyarakat lainnya” jelasnya.
Kegiatan sosiaisasi ini akhirnya mengeluarkan hasil berupa pembentukan Tim Pelestari Naskah Kuno, yang nantinya menjadi motor penggerak dalam pengumpulan dan pelestarian naskah naskah kuno di Kampar.
Dalam kegiatan ini Drs Latih Hasyim menjadi pemateri yang juga membahas Kampar sebagai pusat budaya Melayu Kuno, sementara itu peserta sosialisasi terdiri dari penggiat sejarah, tokoh ada dan elemen-elemen masyarakat lainnya. (rdh).