Kisruh  Puskesmas Bangkinang, Kapus Sebut Misskomunikasi , Defri Tuntut Permintaan Maaf Resmi

  • Share

 

Bangkinang (rina.com) : Kisruh kasus perawat Puskesmas Bangkinang Kota Vera yang memaki salah seorang Pasien Julianto Susi masih semakin memanas. Karena masing-masing pihak punya pandangan berbeda tentang masalah ini.

Kepala Puskesmas Bangkinang Kota dr Yudi Susanto MKM kepada saat ditanya awak media menyatakan ini hanyalah persoalan salah komunikasi, karena perawat tersebut adpalah sahabat dari Julianto Susi, dan mereka sudah terbiasa bergurau. Sehingga perawat merasa dia dan Julianto Susi sudah dekat dan biasa bercanda.

Yudi juga menyatakan sudah menemui Juli secara langsung dan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

Namun hal ini dibantah pihak Julianto Susi, anak laki lakinya Defri memberikan pernyataan menolak klaim Puskesmas ini diakun pribadinya Rabu (17-12-25) menurutnya masalah ini tidak bisa diselesaikan begitu saja.

“Sampai saat ini belum ada permintaan maaf secara resmi kepada ibu saya, dan begitu juga perawat yang bernama Vera belum menunjukkan batang hidungnya sebagai itikad baik ” ujarnya.

 

Defri menjelaskan, kejadian ini bermula pada selasa (16-12-25) Julianto Susi yang mengalami sakit pada matanya mengambil rujukan ke Puskesmas, namun sampai disana diminta untuk scane barcode di Puskesmas tersebut, namun karena tidak ada paket di selularnya maka Julianto Susi mencoba minta jaringan hospot.

“Namun perawat tersebut menyuruh ibu saya beli dan mencaci makinya dengan kata ” Pant*k, yang dalam bahasa Kampar sangat kasar dan menghina sekali jelasnya marah.

Kalaupun perawat tersebut sahabat ibunya, harusnya juga tidak dibenarkan bergurau dengan bahasa menghina seperti itu. Statemen kepala Puskesmas ini nampaknya semakin memicu kemarahan Defri.

Sementara itu komentar masyarakat semakin ramai, karena selain Defri seorang artis jjga kasus serupa juga banyak dialami oleh masyarakat saat mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas, bukan hanya Puskesmas Bangkinang Kota, namun juga Puskesmas lain di kabupaten Kampar (rdh).

Editor: Rina Hasan
  • Share